Ceritaku: akhirnya
Tampilkan postingan dengan label akhirnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label akhirnya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 April 2018

Teman
April 10, 20180 Comments
TEMAN .....

Aku pernah tak berani bermimpi,

Aku pernah tak berani berharap,

Aku terbiasa terbangun dalam keadaan gelap, seakan cahaya begitu enggan menyapaku,

Sampai akhirnya aku melihat setitik cahaya indah yang terangnya seakan menyuguhkan energi baru ke dalam jiwa yang tersiksa,
Dan itu kamu TEMAN,

Kamu yang sudah menjadikan hati ku terasa baru, bahkan bersamamu mimpi terasa lebih dekat untuk ku dapat,

Teman, kamu adalah orang yang begitu paham akan semua kehampaan yang pernah ku rasa, kamu adalah orang yang selalu menjadikan keadaan sederhana menjadi luarbiasa dan aku selalu terasa ada,

Kita tau teman segala kejadian terjadi atas kehendaknya, begitupun dengan pertemuan kita, dia lah yang sudah mengirim cahaya untuk hati yang gelap.

Aku tak ingin cerita kita berakhir hanya di dunia fana.
Aku tak ingin cerita kita berakhir hanya di dunia fana, seperti yang sudah kau ajarkan, mari teman kita berbuat baik bersama , agar kelak nanti di surga kita berjalan seirama. .

Reading Time:

Kamis, 29 Maret 2018

Ya allah jika dia bukanlah untukku
Maret 29, 20180 Comments

💝
“Ya Allah, jika dia tidak dikehendaki untukku, ku mohon hapuskanlah segala rasaku” . .

Terkadang, kalimat itulah yang ku pinta dalam sebagian do'a
Allah pasti mendengarnya, hanya saja Allah tentu punya rencana yang indah

Jujur saja, aku merasa sangat lelah
Aku terlalu dipermainkan oleh perasaanku sendiri
Kadang ingin tetap bertahan, kadang juga ingin berhenti
Kadang ingin menjauh pergi, tapi naluri meminta berjuang lagi
Padahal nyatanya, aku kembali berhenti di dalam duka seperti ini
Untuk kesekian kali, lagi, dan lagi

Aku tidak ingin menyayanginya, jika pada akhirnya aku harus terluka
Aku tidak ingin menyayanginya, jika pada akhirnya aku tidak bersamanya
Meski terkadang orang bilang, sayang yang tulus tak perlu balasan
Tapi rasanya itu semua hanyalah kebohongan
Siapapun, pasti ingin rasa sayangnya terbalaskan
Meski hanya sekedar mendapat pengakuan tanpa mampu digenggam

Kenapa aku harus menyayanginya?
Kenapa aku harus menginginkannya?
Kenapa aku harus selalu memikirkannya?
Kenapa rasa itu harus ada untuknya?
Sementara dia? Sama sekali tidak turut merasakannya

Aku bosan berteman dengan duka
Aku lelah menangis dalam asa
Aku ingin bahagia, sama seperti yang lainnya
Aku ingin cintaku utuh hanya untuk Allah semata
Sampai kapan aku harus berada dalam titik ujian?
Sampai berapa lama lagi aku hidup dengan penderitaan?
Tak pantaskah aku merasakan ketenangan?

Pertanyaan itulah yang selalu bergelut dalam fikiran kala hati mulai dipenuhi rasa sesak dan luka yang cukup menyayat
Aku terlalu banyak dikelilingi pertanyaan yang sebenarnya tidak pantas ku pertanyakan
Aku cukup sadar setelah aku merasa tenang, bahwa semua itu hanya sekedar emosi sesaat,
Sedikit luapan atas setumpuk beban yang tak sanggup lagi ku tahan

Seketika nuraniku mengatakan bahwa  aku harus banyak belajar
Entah itu belajar menerima kenyataan,
Atau bersabar dalam menjadi pemeran skenario Tuhan
Untuk apapun itu, kelak pasti akan ku temukan jalan
Entah akan berujung kepadanya, atau seseorang yang lebih baik darinya

Meski hati menginginkan dia untuk melabuhkan rasa
Tetapi jika Allah tidak menghendaki, aku bisa apa?
.
sahabatmu...
Semoga kau selalu dalam lindungan Allah..
.
Reading Time: